Tuesday, October 31, 2006

Teror Masamba, Dua Rumah Dibakar

Senin 30 Oktober 2006


MASAMBA -- Aksi teror melalui layanan pesan singkat (SMS) yang beredar di Kabupaten Luwu Utara dalam beberapa pekan terakhir ini, akhirnya benar-benar terbukti. Malah, Sabtu 28 Oktober lalu, tiga desa di Kabupaten Luwu Utara, secara bersamaan mendapat serangan dari sekelompok orang tak dikenal. Ketiga desa itu masing-masing Desa Pongo, Kasimbo, dan Kappuna.
Di Desa Pongo dan Kappuna, kelompok penyerang membakar masing-masing satu rumah, sedang di Desa Kasimbo membakar satu unit mobil Suzuki Carry warna merah dengan nomor polisi DD 1146 V milik Martinus (50).

Informasi yang diperoleh Fajar dari Masamba menyebutkan, sebelum aksi pembakaran rumah itu terjadi, warga sempat melihat sekelompok orang tidak dikenal melakukan aksi konvoi di jalan dengan menggunakan sepeda motor. Malah, sekitar pukul 11.00 Wita, sempat terjadi kejar-kejaran dengan antara warga dengan kelompok penyerang. Saat itu, kelompok penyerang hanya melakukan pelemparan batu ke rumah warga.

Malam harinya, sekitar pukul 22.00 Wita, sekelompok orang yang tidak dikenal itu kembali melakukan penyerangan ke rumah warga. Kali ini, mereka tidak saja melempari rumah tersebut, tetapi juga melakukan aksi pembakaran.

Rumah yang pertama kali dibakar diketahui milik Sakkang (70), warga Desa Pongo. Tidak puas dengan membakar rumah Sakkang, pelaku juga melakukan pembakaran di sebuah rumah di Desa Kappuna, Masamba, tepatnya di belakang SMA Negeri 1 Masamba.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulsel Kombes Pol Djoko Subroto yang dihubungi Fajar, Minggu 29 Oktober kemarin, membenarkan aksi teror terhadap warga Masamba. "Memang, saya sudah dapat laporan dari sana, ada dua rumah milik warga dibakar, dan empat mobil rusak. Kedua rumah warga itu berada tepat di belakang Gereja," kata Djoko. Hanya saja, kata Djoko, polisi belum mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam aksi penyerangan yang berbuntut pembakaran rumah dan mobil itu. "Tetapi secara umum, Masamba tetap kondusif. Meski begitu, pihak kepolisian tetap melakukan antisipasi pengamanan di wilayah itu," katanya.

Djoko menambahkan, akibat aksi toror tersebut, polisi kini menyiagakan dua kompi Brimob di Lutra. Satu kompi yang disiagakan di perbatasan Sulsel-Sulteng saat pengamanan lebaran lalu, terpaksa ditarik ke Masamba, sedang satu kompi lagi baru saja diberangkatkan ke ibukota Kabupaten Luwu Utara itu.

Ketika ditanya tentang motif di balik penyerangan rumah warga ini, Djoko enggan berspekulasi. Ia juga tidak mau mengaitkan apakah aksi pembakaran rumah ini ada kaitannya dengan tewasnya dua warga Masamba saat melintasi wilayah Poso bulan lalu, masing-masing Arham Badaruddin dan Wandi Usman.

"Peristiwa itu masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Apakah ada kaitannya dengan kasus ditemukannya dua warga Masamba yang tewas di Poso atau tidak, tergantung hasil penyidikan nantinya," katanya.

* POLISI BERSIAGA

Aparat kepolisian diback-up personel Brimob dari Kompi C Baebunta, dan TNI AD dari Kodim 1403 Sawerigading Palopo, langsung bersiaga sesaat setelah terjadi pembakaran rumah penduduk. Sampai petang kemarin, aparat
keamanan masih bersiaga di tiga desa yang telah terjadi pembakaran, termasuk di sejumlah tempat-tempat keramaian di Masamba.

Kapolwil Parepare, Kombes Pol Genot Ariyanto yang dikonfirmasi Fajar via ponselnya, siang kemarin, mengaku telah berada di Masamba. Ia juga menyatakan telah meninjau tiga desa yang terjadi pembakaran dua rumah dan satu unit mobil Carry.

Sejauh ini, kata Kapolwil, polisi masih menyelidiki pelaku dan motif kasus pembakaran dua rumah dan satu mobil itu. Namun demikian, untuk sementara, kata Kapolwil, kasus ini belum bisa dikaitkan dengan SARA, ataupun kasus terbunuhnya dua warga Masamba di Poso, Arham Badaruddin dan Wandi Usman.

Ditegaskan Kapolwil, polisi terus menyelidiki pelakunya. "Kita upayakan pelaku bisa ditangkap secepatnya," tandasnya.
Sumber : (p21-cbd)

No comments: