|               | 
Jakarta,  Menko Kesra Aburizal        Bakrie meniru langkah peraih hadiah nobel asal Bangladesh        Muhammad Yunus untuk rehabilitasi Poso. Masyarakat akan diberdayakan        untuk merehabilitasi daerahnya. Demi berhasilnya rencana        tersebut, dana Rp 100 miliar pun telah        disiapkan.
Setelah Poso diguncang konflik        berkepanjangan, kegiatan perekonomian terganggu.        Banyak rumah, rumah sakit dan tempat ibadah rusak. Kini, kantor        kementrian kesejahteraan rakyat mulai membenahinya.        
Pemerintah kini        sedang gencar-gencarnya menangani masalah perekonomian seperti        penyediaan lapangan pekerjaan, perbaikan sarana dan prasarana yang rusak,        tegas Menko Kesra Aburizal Bakrie saat        menghadiri acara Halal Bil Halal, kemarin.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah akan memberdayakan        masyarakat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Menurut        Ical, gerakan anti terorisme dan pro perdamaian bisa berhasil bila        masyarakat sudah sejahtera. 
Seperti yang        menang nobel dari Bangladesh kemarin, dia bisa memberdayakan        masyarakatnya sehingga masyarakatnya bisa sejahtera. Lalu        mereka bisa menjaga perdamaian dan melakukan gerakan anti        terorisme, kata Ical, panggilan akrab        Aburizal Bakrie, mencoba meniru langkah Muhammad        Yunus.
Dana Rp 100 miliar yang telah disiapkan itu, menurut        rencana akan digunakan untuk memberdayakan masyarakat        bukan hanya perbaikan fisik saja. Fokus anggaran itu        untuk pemberdayaan masyarakat secara        mental, psikis, pengetahuan dan kesempatan untuk        membangun, tegas menteri        yang pernah jadi ketua Kadin ini.
Dana itu akan diberikan atas usulan daerah.        Penggunaan dana        Poso harus melalui program yang diusulkan untuk daerah. Tapi bukan berarti        uangnya langsung dipegang daerah, timpal Ical. Menurutnya, uang tersebut        tetap dipegang pemerintah pusat yang baru diserahkan bila daerah        mengusulkan program tertentu.
Mengenai perkembangan pembangunan sarana        ibadah, Ical mengaku, sudah banyak masjid maupun gereja yang selesai        dibangun. Enam bulan        lalu saya ke Poso, pembangunan masjid dan gereja sudah mulai        separuh selesai,        mungkin sekarang sudah selesai, tukasnya dengan        nada yakin. Sayangnya, ketika ditanya berapa jumlah masjid dan        gereja yang selesai dibangun, Ical mengaku        lupa.        RM
No comments:
Post a Comment