Friday, November 03, 2006

Kamis, 2 Nov 2006


Jakarta, Menko Kesra Aburizal Bakrie me­niru langkah peraih hadiah nobel asal Bang­ladesh Muhammad Yunus untuk rehabilitasi Po­so. Masyarakat akan diberdayakan untuk me­rehabilitasi daerahnya. Demi berhasilnya ren­cana tersebut, dana Rp 100 miliar pun telah disiapkan.

Setelah Poso diguncang konflik ber­ke­pan­jangan, kegiatan perekonomian terganggu. Ba­nyak rumah, rumah sakit dan tempat ibadah ru­sak. Kini, kantor kementrian kesejahteraan rak­yat mulai membenahinya.

“Pemerintah kini sedang gencar-gencarnya menangani masalah per­ekonomian seperti penyediaan lapangan pekerjaan, perbaikan sarana dan prasarana yang rusak,” tegas Menko Kesra Aburizal Bakrie saat menghadiri acara Halal Bil Halal, kemarin.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pemerintah akan memberdayakan masyarakat untuk me­la­kukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Menurut Ical, gerakan anti terorisme dan pro perdamaian bisa berhasil bila masyarakat sudah sejahtera.

“Se­perti yang menang nobel dari Bangladesh ke­marin, dia bisa memberdayakan ma­sya­ra­katnya sehingga masyarakatnya bisa sejahtera. Lalu mereka bisa menjaga perdamaian dan melakukan gerakan anti tero­ris­me,” kata Ical, panggilan akrab Abu­rizal Bakrie, mencoba meniru langkah Muhammad Yunus.

Dana Rp 100 miliar yang telah di­siapkan itu, menurut rencana akan di­gu­nakan untuk memberdayakan ma­sya­rakat bukan hanya perbaikan fisik saja.
“Fokus anggaran itu untuk pem­ber­da­yaan masyarakat secara mental, psi­kis, pengetahuan dan kesempatan un­tuk membangun,” tegas menteri yang pernah jadi ketua Kadin ini.

Dana itu akan diberikan atas usulan dae­rah.
“Penggunaan dana Poso harus melalui program yang diusulkan untuk daerah. Tapi bukan berarti uangnya langsung dipegang daerah,” timpal Ical. Menurutnya, uang tersebut tetap dipegang pemerintah pusat yang baru diserahkan bila daerah mengusulkan program tertentu.

Mengenai perkembangan pem­ba­ngu­nan sarana ibadah, Ical mengaku, su­dah banyak masjid maupun gereja yang selesai dibangun.
“Enam bulan la­lu saya ke Poso, pembangunan mas­jid dan gereja sudah mulai separuh se­lesai, mungkin sekarang sudah se­le­sai,” tukasnya dengan nada yakin. Sa­yangnya, ketika ditanya berapa jumlah ma­sjid dan gereja yang selesai di­ba­ngun, Ical mengaku lupa. RM

No comments: